|

Lesson Learn from Zerowaste Lifestyle Workshop

Skhola YPBB 114 November 2012, Hari ini berada di ibukota republik tercinta yang jauh dari Makassar dengan satu keinginan, belajar dan menimbah pengetahuan yang luar biasa bersama sahabat –sahabat baru di YPBB. Menyanggupi kesediaan untuk terlibat dalam pelatihan zerowaste lifestyle sebagai notulen dari  Tim YPBB yang diberi kepercayaan untuk menyampaikan salah satu materi tersebut dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Pembanguna Berkelanjutan dalam Program Climate Smart Leader dengan melibatkan 24 orang pemuda dan pemudi yang terseleksi dengan baik untuk terlibat dalam kegiatan proyek aksi lingkungan yang telah dibuat oleh masing-masing peserta.

Berlokasi di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Propinsi  Jakarta, acara ini berlangsung dalam guyuran hujan dan gemuruh petir yang sedikit tidak bersahabat dengan agenda kegiatan ini. Namun antusiasme peserta yang luar biasa menjadikan kualitas kegiatan ini tak berkurang sedikit pun

Semangat dan keingintahuan yang besar daari peserta yang sangat membantu jalannya kegiatan berbagi ilmu tentang Sampah, Takakura dan Biopori membuat setiap individu yang ada dalam ruangan selalu fokus pada kegiatan.

Tim Fasilitator dari YPBB adalah Anil dan Adnan dengan antusias berbagi pengetahuan mereka. Berbagi ilmu yang pertama adalah tentang Sampah,  mulai dari apa itu sampah, bagaimana sampah yang ada di perkotaan, bagamana sampah di kelola mulai dari rumah hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan juga melibatkan peserta dengan menggali pengetahuan dan sejauh mana peserta tahu tentang sampah yang ada di rumah mereka dan dikemanakan saja sampah-sampah tersebut dan begitu beragam jawaban yang dikatakan oleh peserta hingga pemutaran film tentang salah satu lokasi TPA di Leuwigajah. Bahwa dalam pengelolaan sampah itu ada yang di untungkan dan ada yang dirugikan dan ternyata hal ini memberikan penyadaran kepada peserta tentang peran dan tanggungjawab mereka terhadap sampah yang telah mereka ciptakan selama ini.Skhola YPBB 2

Berbagi ilmu yang kedua tentang Keranjang Takakura, memberikan padangan baru kepada peserta tentang salah satu solusi yang bisa dilakukan dalam menangani permasalahan sampah yang ada. Pada kesempatan ini peserta jadi tahu sejarah kenapa ada Takakura, yang ternyata merupakan penelitian salah seorang mahasiswa jepang yang tengah berkuliah di surabaya yang untuk menghargai hasil karyanya dipakailah istilah KERANJANG TAKAKURA. Apa itu?Pengelolan sampah atau pemgomposan yang bisa dilakukan di dalam rumah tanpa perlu khawatir dengan bau busuk yang menyengat. Inilah salah satu solusi untuk menangani sampah sejak dini di dalam rumah setiap individu jadi tidak perlu menambah volume sampah yang ada di TPA lagi.

Pengetahuan yang terakhir yang tersampaikan adalah tentang Biopori, yaitu bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah sendiri dengan membuat lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian sampah organik dimasukkan kedalam agar menjadi kompos, ini tentunya melibatkan biota yang ada di tanah seperti cacing sehingga membentuk pori-pori  atau rongga dalam tanah dimana teknologi ini sederhana ini sangat efektif dan efisien untuk dilakukan.

Nah, belajar dari materi-materi yang disampaikan pada peserta menjadi terbuka wawasan berfikir dan banyak ide tiba-tiba terlontarkan di kepala mereka, mulai dari pertanyaan yang menggelitik hingga pertanyaan yang super serius tentang bagaimana tanaman mengambil racun yang ada pada tanah yang tercemar dan rumus kimia dari bahan-bahan yang tidak bisa terurai seperti Plastik PVC. Sungguh merupakan pelatihan dengan semangat peserta yang luar biasa jarang sekali mengikuti kegiatan yang melibatkan mahasiswa ataupun pelajar dengan tingkat antusias yang begitu tinggi seperti  ini.

Yach, benar-benar belajar banyak dari kegiatan ini dengan segala akntifitas yang ada, semoha di Skhola bisa melebihi semangat mereka. Penulis Relawan Skhola Edju, 15 November 2012 di Kantor YPBB jl. Sidomulyo No. 21 Bandung

Similar Posts