Kekayaan Utama, Manusia Indonesia

Skhola Dian dan Aris

Ini kisah Dian, Rabu, 11 Juli 2012, kami mengikuti sebuah acara talkshow seputar pendidikan yang dibawakan oleh Bapak Prof. Anies Baswedan. Acara ini diselenggarakan di Wisma Kalla Makassar oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulawesi Selatan yang bekerja sama dengan MASIKA-ICMI Orwil Sulawesi Selatan dan YPK Kalla. Tema dari kegiatan ini adalah “Pendidikan Sebagai Eskalator Dalam Menunaikan Janji Kemerdekaan”. Dalam hal ini, keempat tujuan kemerdekaan yang tercantum pada UUD 1945 dianggap sebagai janji yang harus dibayar lunas oleh negara dan pada rakyat Indonesia sendiri.

Hal ini dapat dicapai hanya dengan menganggap bahwa manusia merupakan sumber daya yang paling berpengaruh dalam sebuah negara. Dengan mengganti paradigma pemikiran, kita akan selalu berusaha meningkatkan kualitas manusia. Peningkatan kualitas manusia akan menghasilkan sumber daya yang dapat mengolah kekayaan alam indonesia dengan baik dan benar sehingga juga dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Solusi konkrit paling mendasar yang ditawarkan adalah meratakan kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga, pendidikan dapat menjadi “eskalator” terampuh dalam memajukan, mencerdaskan, dan menyejahterahkan rakyat Indonesia.

Kisah Aris seperti ini, TalkShow yang berlansung pada Rabu, 11 Juli 2012 di mulai pukul 20.12 dengan pembicara Prof. Anies Basweden Ph.D dengan Tema Pendidikan sebagai Eskalator dalam menjalankan janji kemerdekaan. Menitikberatkan tentang pola pandangan tentang janji janji kemerdekaan. Pemikiran masyarakat sekarang lebih berpikir bahwa apa yang diberikan oleh para sejarawan itu adalah tujuan negara.  Dengan menanamkan pemikiran bahwa bangsa indonesia mempunyai janji yang harus ditepati. Bukan sebagai tujuan yang keluarannya membuat orang berpikir dicapai atau tidak, sedangkan janji membuat pemikiran orang bahwa janji itu harus ditepati.

Satu hal yang paling di tekankan untuk meningkatkan mutu Indonesia yaitu kekayaan utama adalah Manusia Indonesia, bukan kekayaan alam dan lain lain akan tetapi Manusia itu sendiri. Karena banyaknya manusia di Indonesia itulah yang harus diunggulkan.

Pendidikan dapat dijadikan sebagai rekayasa sosial.  Dengan banyaknya orang di Indonesia harus ditanamkan bahwa pendidikan sebagai tanggung jawab orang terdidik, pendidikan sebagai gerakan, pendidikan sebagai interaksi yang sangat luas antar umat manusia. Pendidikan bukan menyelesaikan, tapi mengajak untuk menyelesaikan!

Penulis: Dian dan Aris, Relawan Skhola

Similar Posts